Sabtu, 19 Maret 2011

Manusia dan Kebudayaan

Manusia terdiri dari 4 unsur yang saling terkait, yakni:
1. Jasad: badan manusia yang tampak dari luarnya.
2. Hayat: mengandung unsur hidup.
3. Ruh: bimbingan dan pimpinan Tuhan.
4. Nafs: pengertian diri
Manusia sebagai satu kepribadian mengandung 3 unsur, yaitu:
1. Id: suatu kepribadian yang paling tidak nampak.
2. Ego: struktur kepribadian yang pertama kali dibedakan oleh id.
3. Superego: suatu kepribadian yang paling akhir.
Kebudayaan adalah yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan lain serta kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat. Unsur-unsur kebudayaan:
1. Sistem religi
2. Organisasi sistem kemasyarakatan
3. Sistem pengetahuan
4. Sistem mata pencaharian dan sistem-sistem ekonomi
5. Sistem teknologi dan peralatan
6. Bahasa
7. Kesenian
Wujud kebudayaan:
1. Kompleks gagasan, konsep, dan pikiran manusia
2. Kompleks aktivitas
3. Wujud sebagai benda

Manusia dan Keadilan

Keadilan menurut pendapat umum adalah pengakuan dan perlakuan yang seimbang antara hak dan kewajiban. Berdasarkan kesadaran etis, kita diminta untuk tidak hanya menuntut hak dan lupa menjalankan kewajiban. Mewujudkan keadilan sosial itu, diperinci perbuatan dan sikap yang perlu dipupuk, yakni:
1. Perbuatan luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan.
2. Bersikap adil terhadap sesama, menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban serta menghormati hak-hak orang lain.
3. Sikap suka memberi pertolongan kepada orang yang memerlukan.
4. Sikap suka bekerja keras.
5. Sikap menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat untuk mencapai kemajuan dan kesejahteraan bersama.
Macam-macam keadilan:
1. Keadilan Moral
2. Keadilan Distributif
3. Keadilan Komulatif
Kejujuran adalah apa yang dikatakan seseorang sesuai dengan hati nuraninya, apa yang dikatakan sesuai dengan kenyataan yang ada. Kejujuran itu juga merupakan menepati janji. Pada hakekatnya kejujuran dilandaskan oleh kesadaran moral yang tinggi, kesadaran pengakuan akan adanya sama hak dan kewajiban, serta rasa takut akan rasa kesalahan dan dosa.

Manusia dan Tanggung Jawab

Tanggung jawab menurut kamus bahasa indonesia adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatunya. Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatan yang disengaja maupun tidak sengaja. Tanggung jawab itu bersifat kodrati, artinya sudah menjadi bagian kehidupan manusia bahwa setiap manusia dibebani dengan tanggung jawab. Tanggung jawab adalah ciri manusia beradab. Untuk memperoleh atau meningkatkan kesadaran bertanggung jawab perlu ditempuh usaha melalui pendidikan, penyuluham, keteladanan, dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Macam-macam tanggung jawab:
1. Tanggung jawab terhadap diri sendiri
2. Tanggung jawab terhadap keluarga
3. Tanggung jawab terhadap masyarakat
3. Tanggung jawab terhadap bangsa dan negara
4. Tanggung jawab terhadap Allah
Pengabdian adalah perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat, ataupun tenaga sebagai perwujudan kesetiaan cinta, kasih sayang, hormat, semua itu dilakukan dengan ikhlas.
Pengorbanan adalah pemberian untuk menyatakan kebaktian mengandung unsur keikhlasan tanpa pamrih.

Manusia dan Cinta Kasih

Kasih sayang juga merupakan sifat dasar yang dibawa ketika bayi lahir. Cinta kasih adalah cinta yang tumbuh dan berkembang dalam lubuk sanubari manusia, bukan karena dorongan kepentingan tertentu. Cinta kasih ini tidak terbatasi oleh umur, jenis kelamin, suku budaya, bangsa dan agama. Dalam cinta kasih ini tidak dapat ditemui rasa cemburu, iri hati, persaingan, atau penyisihan, sebabnya, dalam cinta kasih tidak hanya berbicara mengenai kepentingan, maka semuanya dianggap sama, semuanya merupakan objek pemberian kasih kepada sesama tanpa memberikan arti khusus untuk kepentingan tertentu. Pentingnya cinta kasih dalam kehidupan manusia adalah karena manusia selain sebagai makhluk individu yang akan menghidup diri mereka sendiri, juga sebagai makhluk sosial yang membutuhkan bantuan orang lain, membutuhkan orang lain dalam mengarungi kehidupan agar dapat lebih terpuaskan kebutuhan sosialnya. Melalui cinta ini pula, hubungan khusus antara manusia dapat terjalin, cinta juga merupakan rasa yang mampu menjalin ikatan persaudaraan, menggandeng perbedaan menjadi satu kesatuan dan menciptakan persaudaraan yang saling mengerti kebutuhan satu dengan yang lainnya. Dalam membicarakan manusia dengan kasih sayang, dapat pula di spesifikasikan menjadi beberapa kelompok, yakni kasih sayang antar individu, kasih sayang interindividu, kasih sayang keibuan, kasih sayang erotis, dan kasih sayang terhadap Tuhan dan rasulnya.


PENGERTIAN CINTA KASIH

Cinta adalah rasa sangat suka atau sayang (kepada) ataupun rasa sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan kata kasih, artinya perasaan sayang atau cinta (kepada) atau sangat menaruh belas kasihan. Dengan demikian cinta kasih dapat diatikan sebagai perasaan suka (sayang) kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasihan.
Terdapat perbedaan antara cinta dan kasih, cinta lebih mengandung pengertian tentang rasa yang mendalam sedangkan kasih merupakan pengungkapan untuk mengeluarkan rasa, mengarah kepada yang dicintai.  Cinta samasekali bukan nafsu. Perbedaan antara cinta dengan nafsu adalah sebagai berikut:

  1. Cinta bersifat manusiawi
  2. Cinta bersifat rokhaniah sedangkan nafsu bersifat jasmaniah.
  3. Cinta menunjukkan perilaku memberi, sedangkan nafsu cenderung menuntut.

Cinta juga selalu menyatakan unsur  - unsur dasar tertentu yaitu:

  1. Pengasuhan, contohnya cinta seorang ibu kepada anaknya.
  2. Tanggung jawab, adalah tindakan yang benar – benar bedasarkan atas suka rela.
  3. Perhatian, merupakan suatu perbuatan yang bertujuan untuk mengembangkan pribadi orang lain, agar mau membuka dirinya.
  4. Pengenalan, merupakan keinginan untuk mengetahui rahasia manusia.

Menurut Dr. Salito W. Sarwono dalam artikel yang berjudul Segitiga Cinta , bukan cinta segitiga dikatakan bahwa cinta yang ideal memiliki 3 unsur, yaitu:

  • Keterikatan, adalah perasaan untuk hanya bersama orang yang dicintai, segala prioritas hanya untuk dia.
  • Keintiman, yaitu adanya kebiasaan – kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukkan bahwa tidak ada jarak lagi, sehingga panggilan formal diganti dengan sekedar nama panggilan.
  • Kemesraan, yaitu rasa ingin membelai atau dibelai, rasa kangen apabila jauh atau lama tak bertemu, ucapan – ucapan yang menyatakan sayang, saling menium, merangkul dan sebagainya.

Dra. Kartini Kartono dalam bukunya Psikologi Abnormal & Pathologi Seks mengemukakan bahwa wanita dan pria dapat disebut normal dan dewasa bila mampu mengadakan relasi seksual dalam bentuk normal dan bertanggung jawab, hubungan seks yang normal mengandung pengertian bahwa hubungan tersebut tidak menimbulkan efek dan konflik psikis bagi kedua belah pihak serta tidak bersifat paksaan. Sedangkan untuk yang bertanggung jawab adalah bahwa kedua belah pihak menyadari konsekuensinya dan bertanggung jawab terhadapnya. Misalnya, mau menikah dan memelihara anak yang menjadi hasil relasi seksual yang dilakukan.

Abnormalitas menurut Dra. Kartini dibagi dalam tiga golongan, yaitu:

  1. Dorongan Seksual yang abnormal
    • Pelacuran (prostitution) yang pada umumnya dilakukan wanita dalam melayani pria hidung belang karena dorongan ekonomi, kekecewaan dan seterusnya.
    • Perzinahan (adultery) merupakan relasi seksual yang dilakukan oleh pria atau wanita yang tidak sah secara agama dan hukum.
    • Perkosaan (rape) merupakan perbuatan cabul dengan cara kekerasaan atau paksaan.
    • Bujukan (seduction) merupakan bujukab atau rayuan untuk mengajak bersetubuh.
  2. Partner Seks yang abnormal
    • Homoseksualitas, terhadap sesama jenis.
    • zoofilia, terhadap hewan.
    • Pedofilia, Terhada anak di bawah umur.
    • Geronto-seksualitas, Pria terhadap wanita tua.
  3. Dalam pemuasan dorongan seksual·          

    • Voyeurism atau Peeping Tom, dilakukan seseorang yang mendapat kepuasan seks dengan melihat orang lain telanjang.
    • Transvestutisme, merupakan gejala pathologis yang memekai pakaian lawan jenis.
    • Transseksualisme, terjadi pada sesorang yang merasa dirinya memiliki seksualitas yang berlawanan dengan kenyataan.

KASIH SAYANG

Erich Fromm (1983:54) dalam bukunya Semi Mencintai mengemukakan tentang adanya macam macam cinta, yaitu:

  1. Cinta Persaudaraan, diwujudkan manusia dalam tingkah atau perbuatannya. Cinta persaudraan tidak mengenal adanya batas – batas manusia berdasarkan SARA.
  2. Cinta Keibuan, kasih sayang yang bersumber pada cinta seorang ibu terhadap anaknya.
  3. Cinta Erotis, kasih sayang yang bersumber dai cinta erotis (birahi) merupakan sesuatu yang sifatnya khusus sehingga memperdayakan cinta yang sesunguhnya. Namun, bila orang yang melakukan hubungan erotis tanpa disadari rasa cinta, di dalamnya sama sekali tidak mungkin timbul rasa kasih sayang.
  4. Cinta Diri Sendiri, yaitu bersumber dai diri sendiri. CInta diri sendiri bernilai positif jika mengandung makna bahwa seseorang dapat mengurus dirinya dalam kebutuhan jasmani dan rohani.
  5. Cinta Terhadap Allah

KEMESRAAN

Kemesraan berasal dari kata mesra yang berarti erat atau karib sehingga kemesraan berarti hal yang menggambarkan keadaan sangat erat atau karib. Kemesraan juga bersumber dari cinta kasih dan merupakan realisasi nyata. Kemesraan dapat diartikan sama dengan kekerabatan, keakraban yang dilandasi rasa cinta dan kasih.
Tingkatan kemesraan dapat dibedakan berdasarkan umur, yaitu:

  • Kemesraan dalam Tingkat Remaja, terjadi dalam masa puber atau genetal pubertas yaitu dimana masa remaja memiliki kematangan organ kelamin yang menyebabkan dorongan seksualitasnya kuat.
  • Kemesraan dalam Rumah Tangga, terjadi antara pasangan suami istri dalam perkawinan. Biasanya pada tahun tahun wal perkawinan, kemesraan masih sangat terasa, namun bisa sudah agak lama biasanya semakin berkurang.
  • Kemesraan Manusia Usia Lanjut, Kemsraan bagi manusia berbeda dengan pada usia sebelumnya. Pada masa ini diwujudkan dengan jalan – jalan dan sebagainya.

PEMUJAAN

Pemujaan berasal dari kata puja yang berarti penghormatan atau tempat memuja kepada dewa – dewa atau berhala. Dalam perkembangannya kemudian pujaan ditujukan kepada orang yang dicintai, pahlawan dan Tuhan YME. Pemujaan kepada Tuhan adalah perwujudan cinta manusia kepada Tuhan, karena merupakan inti , nilai dan makna dari kehidupan yang sebenarnya.
Cara Pemujaan dalam kehidupan manusia terdapat berbagai perbedaan sesuai dengan ajaran agama, kepercayaan, kondisi dan situasi. Tempat pemujaan merupakan tempat komunikasi manusia dengan Tuhan. Berbagai seni sebagai manifestasi pemujaan merupakan suatu tambahan tersendiri dalam terciptanya kehidupan yang lebih indah.